Cheetah, Hewan Cepat Pesaing Supercar



     Cheetah atau citah adalah anggota keluarga kucing (Felidae) yang berburu mangsa dengan menggunakan kecepatan dan bukan taktik mengendap-endap atau bergerombol. Hewan ini adalah hewan yang tercepat di antara hewan darat lain dan dapat mencapai kecepatan 110 km/jam dalam waktu singkat, dengan akselerasi 0 - 100 km/jam dalam waktu 3,5 detik, lebih cepat dari beberapa supercar. Konon, selama bertahun-tahun Cheetah hanya dikenal sebagai cerita hantu. Menurut cerita, binatang pemangsa besar dengan garis-garis mirip macan ditubuhnya ini sering membawa kabur orang-orang yang berada di perbatasan Mozambique. Penduduk sering memberi julukan "magwa". Cerita atau isu adanya Cheetah terbukti kebenarannya ketika Paul dan Lena Bottriel berhasil memotretnya pada tahun 1975.

     Cheetah juga dikenal sebagai pemangsa paling efisien di planet bumi. Mengejar dan menerkam mangsa hanya ketika mangsa itu ada dalam jangkauannya. Hewan ini tergolong pintar dengan kemampuannya mendeteksi hewan yang paling lemah. Ia menjatuhkan korban bukan dengan menerkam seperti singa atau harimau. Tapi dengan sentuhan kecil di kaki belakang korban yang sedang berlari kencang. Saat korban jatuh, cheetah kemudian menerkam tengkuk korban untuk kemudian selanjutnya dicengkram hingga kehabisan darah.

     Meski terkenal sebagai pemburu menakutkan di padang Afrika, namun faktanya hanya 40-50% aktivitas berburunya yang membuahkan hasil. Pernah berkembang mitos bahwa overheating adalah penyebab mengapa cheetah gagal dalam berburu. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa cheetah yang mulai memakan mangsanya sesaat setelah berhasil berburu mengalami kenaikan temperatur tubuh dua kali lipat dibandingkan dengan cheetah yang menghentikan aktivitas berburunya.

Fakta tentang Cheetah

  • Acinonyx jubatus merupakan nama latin untuk cheetah.
  • Pada umumnya cheetah memiliki habitat di Afrika dan Timur Tengah.
  • Nama ‘cheetah’ berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ‘beraneka ragam’.
  • Seekor cheetah bisa memiliki berat hingga 72,6 kg.
  • Panjang tubuh cheetah bisa mencapai 2,3 meter, termasuk ekor mereka.
  • Bintik pada tubuh cheetah memiliki diameter berkisar 3,8 cm.
  • ‘Jalur air mata’ hitam merupakan garis hitam pada wajah cheetah yang berfungsi mencegah cahaya matahari menghalangi pandangan mereka saat berburu.
  • Cheetah memiliki cakar semi-retractable, seperti fishing cat, kucing berkepala datar, dan kucing Iriomote.
  • Raja cheetah memiliki garis-garis hitam serta bintik-bintik yang khas. Namun, sayangnya jenis kucing ini sekarang sudah punah.
  • Bintik-bintik hitam pada tubuh cheetah digunakan untuk kamuflase.
  • Saat mengejar mangsa, cheetah bisa bernapas hingga 150 kali per menit.
  • Akselerasi cheetah saat berburu bisa mencapai hingga 100 km/jam dalam 3.5 detik.
  • Kecepatan normal cheetah saat mengejar mangsa adalah sekitar 96-104 km/jam.
  • Saat mengejar mangsa, cheetah bisa berlari menempuh jarak 467,68 m hanya dalam waktu singkat.
  • Ekor cheetah digunakan sebagai kemudi saat mengejar mangsa.
  • Menariknya, cheetah tidak bisa mengaum, mereka hanya bisa mengeluarkan suara seperti mendengkur.
  • Cheetah dianggap memiliki tubuh terkecil dalam keluarga kucing besar.
  • Cheetah merupakan hewan yang paling mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
  • Cheetah jantan dianggap dewasa saat berusia 12 bulan, sementara yang betina pada usia 24 bulan.
  • Seekor cheetah betina bisa memiliki hingga 9 anak.
  • Terdapat bulu yang khas pada anak cheetah sehingga memberi mereka penampilan seperti Mohawk.
  • Cheetah dapat hidup 12 tahun di alam liar, sedangkan di penangkaran mereka bisa hidup 20 tahun.
  • Cheetah jantan memiliki kemampuan sosial dan sering terlihat dalam kelompok-kelompok kecil.
  • Selain memiliki kemampuan sosial, cheetah jantan bisa sangat teritorial dan akan menandai area mereka dengan buang air kecil pada tanaman dan pepohonan.
  • Seekor cheetah betina cenderung berkeliaran dan menjaga jarak dari sarang atau rumah mereka yang cenderung overlap dengan area cheetah lainnya.
  • Cheetah berburu berbagai hewan seperti rusa, impala, dan springbox.
  • Cheetah lebih memilih untuk berburu pagi atau larut malam, ketika cuaca tidak begitu panas.
  • Selama mengejar mangsanya, cheetah memaksa mangsanya berlari hingga kelelahan.
  • Bila cheetah betina membawa anaknya saat berburu, dia akan menyembunyikan anak tersebut diantara semak-semak tebal untuk menjaga keselamatannya.
  • Cheetah memiliki beberapa dengkuran yang berbeda untuk kondisi dan waktu yang berbeda

Beberapa dengkuran cheetah

  • Kicauan (chirp) digunakan ketika mereka mencoba untuk menemukan anggota cheetah yang lain. Dalam dokumenter, hal ini sering terlihat ketika anak cheetah memanggil induknya.
  • Churring atau gagap digunakan untuk menyapa cheetah lain atau mengundang lawan jenis untuk kawin.
  • Menggeram digunakan ketika cheetah merasa dalam bahaya.
  • Lolongan adalah suara yang lebih tinggi dari menggeram, sering terdengar ketika cheetah merasakan bahaya yang meningkat.
  • Mendengkur digunakan ketika mereka merasa nyaman, biasanya terdengar saat induk cheetah bersama dengan anaknya.


Flat Design, Kalem, Attractive...


Assalamu'alaikum!

Flat Designadalah design yang berkesan minimalis, dikarenakan tak menggunakan banyak elemen seperti gradasi warna, bayangan, bevel ataupun emboss. Flat Design berusaha tak tampil realis (3D)
Flat design sering ditemui di tampilan website dan apps. flat design booming
ketika Windows 8 muncul, walau kenyataanya, Google dan Facebook telah menggunakan flat design jauh sebelum Windows 8 lahir.

Tips Memilih Warna Dalam Flat Design:

• Cari warna yang Saturasinya tak terlalu tinggi
  Terang Tapi Kalem
• Bisa mengunakan palette yang disediakan diatas

Kenapa Flat Design disukai?

Beberapa sumber berpendapat bahwa flat design bisa menyampaikan konten pesan dengan baik. Ini terjadi karena tampilan yang minimalis, sehingga user yang melihat tidak akan terganggu dengan beberapa element desain yang memang tidak diperlukan.

oh ya, anda juga bisa mengexplore ColourLovers untuk mendapatkan inspirasi-inspirasi warna lainnya!
Wassalamu'alaikum !

Islam, Rahmat bagi semesta alam



Muslim.or.id - Benar bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin. Namun banyak orang menyimpangkan pernyataan ini kepada pemahaman-pemahaman yang salah kaprah. Sehingga menimbulkan banyak kesalahan dalam praktek beragama bahkan dalam hal yang sangat fundamental, yaitu dalam masalah aqidah.
Pernyataan  bahwa Islam adalah agamanya yang rahmatan lil ‘alamin sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah Ta’ala,
وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ
 “Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam diutus dengan membawa ajaran Islam, maka Islam adalah rahmatan lil’alamin, Islam adalah rahmat bagi seluruh manusia.
Secara bahasa,
الرَّحْمة: الرِّقَّةُ والتَّعَطُّفُ
rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba (Lihat Lisaanul Arab, Ibnul Mandzur). Atau dengan kata lain rahmat dapat diartikan dengan kasih sayang. Jadi, diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam adalah bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh manusia.

Penafsiran Para Ahli Tafsir
1. Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Tafsir Ibnul Qayyim:
“Pendapat yang lebih benar dalam menafsirkan ayat ini adalah bahwa rahmat disini bersifat umum. Dalam masalah ini, terdapat dua penafsiran:

Pertama: Alam semesta secara umum mendapat manfaat dengan diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam.
Orang yang mengikuti beliau, dapat meraih kemuliaan di dunia dan akhirat sekaligus.
Orang kafir yang memerangi beliau, manfaat yang mereka dapatkan adalah disegerakannya pembunuhan dan maut bagi mereka, itu lebih baik bagi mereka. Karena hidup mereka hanya akan menambah kepedihan adzab kelak di akhirat. Kebinasaan telah ditetapkan bagi mereka. Sehingga, dipercepatnya ajal lebih bermanfaat bagi mereka daripada hidup menetap dalam kekafiran.
Orang kafir yang terikat perjanjian dengan beliau, manfaat bagi mereka adalah dibiarkan hidup didunia dalam perlindungan dan perjanjian. Mereka ini lebih sedikit keburukannya daripada orang kafir yang memerangi Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa sallam.
Orang munafik, yang menampakkan iman secara zhahir saja, mereka mendapat manfaat berupa terjaganya darah, harta, keluarga dan kehormatan mereka. Mereka pun diperlakukan sebagaimana kaum muslimin yang lain dalam hukum waris dan hukum yang lain.
Dan pada umat manusia setelah beliau diutus, Allah Ta’ala tidak memberikan adzab yang menyeluruh dari umat manusia di bumi. Kesimpulannya, semua manusia mendapat manfaat dari diutusnya Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa sallam.
Kedua: Islam adalah rahmat bagi setiap manusia, namun orang yang beriman menerima rahmat ini dan mendapatkan manfaat di dunia dan di akhirat. Sedangkan orang kafir menolaknya. Sehingga bagi orang kafir, Islam tetap dikatakan rahmat bagi mereka, namun mereka enggan menerima. Sebagaimana jika dikatakan ‘Ini adalah obat bagi si fulan yang sakit’. Andaikan fulan tidak meminumnya, obat tersebut tetaplah dikatakan obat”

2. Muhammad bin Ali Asy Syaukani dalam Fathul Qadir:
“Makna ayat ini adalah ‘Tidaklah Kami mengutusmu, wahai Muhammad, dengan membawa hukum-hukum syariat, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia tanpa ada keadaan atau alasan khusus yang menjadi pengecualian’. Dengan kata lain, ‘satu-satunya alasan Kami mengutusmu, wahai Muhammad, adalah sebagai rahmat yang luas. Karena kami mengutusmu dengan membawa sesuatu yang menjadi sebab kebahagiaan di akhirat’ ”

3. Muhammad bin Jarir Ath Thabari dalam Tafsir Ath Thabari:
“Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang makna ayat ini, tentang apakah seluruh manusia yang dimaksud dalam ayat ini adalah seluruh manusia baik mu’min dan kafir? Ataukah hanya manusia mu’min saja? Sebagian ahli tafsir berpendapat, yang dimaksud adalah seluruh manusia baik mu’min maupun kafir. Mereka mendasarinya dengan riwayat dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu dalam menafsirkan ayat ini:

من آمن بالله واليوم الآخر كتب له الرحمة في الدنيا والآخرة , ومن لم يؤمن بالله ورسوله عوفي مما أصاب الأمم من الخسف والقذف


 “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, ditetapkan baginya rahmat di dunia dan akhirat. Namun siapa saja yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, bentuk rahmat bagi mereka adalah dengan tidak ditimpa musibah yang menimpa umat terdahulu, seperti mereka semua di tenggelamkan atau di terpa gelombang besar
dalam riwayat yang lain:


تمت الرحمة لمن آمن به في الدنيا والآخرة , ومن لم يؤمن به عوفي مما أصاب الأمم قبل
 “Rahmat yang sempurna di dunia dan akhirat bagi orang-orang yang beriman kepada Rasulullah. Sedangkan bagi orang-orang yang enggan beriman, bentuk rahmat bagi mereka adalah dengan tidak ditimpa musibah yang menimpa umat terdahulu
Pendapat ahli tafsir yang lain mengatakan bahwa yang dimaksud adalah orang-orang beriman saja. Mereka membawakan riwayat dari Ibnu Zaid dalam menafsirkan ayat ini:

فهو لهؤلاء فتنة ولهؤلاء رحمة , وقد جاء الأمر مجملا رحمة للعالمين . والعالمون هاهنا : من آمن به وصدقه وأطاعه
 “Dengan diutusnya Rasulullah, ada manusia yang mendapat bencana, ada yang mendapat rahmah, walaupun bentuk penyebutan dalam ayat ini sifatnya umum, yaitu sebagai rahmat bagi seluruh manusia. Seluruh manusia yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang beriman kepada Rasulullah, membenarkannya dan menaatinya
Pendapat yang benar dari dua pendapat ini adalah pendapat yang pertama, sebagaimana riwayat Ibnu Abbas. Yaitu Allah mengutus Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam sebagai rahmat bagi seluruh manusia, baik mu’min maupun kafir. Rahmat bagi orang mu’min yaitu Allah memberinya petunjuk dengan sebab diutusnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam. Beliau Shallallahu ‘alaihi Wa sallam memasukkan orang-orang beriman ke dalam surga dengan iman dan amal mereka terhadap ajaran Allah. Sedangkan rahmat bagi orang kafir, berupa tidak disegerakannya bencana yang menimpa umat-umat terdahulu yang mengingkari ajaran Allah” (diterjemahkan secara ringkas).

4. Muhammad bin Ahmad Al Qurthubi dalam Tafsir Al Qurthubi
“Said bin Jubair berkata: dari Ibnu Abbas, beliau berkata:
كان محمد صلى الله عليه وسلم رحمة لجميع الناس فمن آمن به وصدق به سعد , ومن لم يؤمن به سلم مما لحق الأمم من الخسف والغرق
 “Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam adalah rahmat bagi seluruh manusia. Bagi yang beriman dan membenarkan ajaran beliau, akan mendapat kebahagiaan. Bagi yang tidak beriman kepada beliau, diselamatkan dari bencana yang menimpa umat terdahulu berupa ditenggelamkan ke dalam bumi atau ditenggelamkan dengan air
Ibnu Zaid berkata:
أراد بالعالمين المؤمنين خاص
 “Yang dimaksud ‘seluruh manusia’ dalam ayat ini adalah hanya orang-orang yang beriman” ”

5. Ash Shabuni dalam Shafwatut Tafasir
“Maksud ayat ini adalah ‘Tidaklah Kami mengutusmu, wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh makhluk’. Sebagaimana dalam sebuah hadits:
إنما أنا رحمة مهداة
 “Sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan (oleh Allah)” (HR. Al Bukhari dalam Al ‘Ilal Al Kabir 369, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/596. Hadits ini di-shahih-kan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 490, juga dalam Shahih Al Jami’, 2345)
Orang yang menerima rahmat ini dan bersyukur atas nikmat ini, ia akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Allah Ta’ala tidak mengatakan ‘rahmatan lilmu’minin‘, namun mengatakan ‘rahmatan lil ‘alamin‘ karena Allah Ta’ala ingin memberikan rahmat bagi seluruh makhluknya dengan diutusnya pemimpin para Nabi, Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa sallam. Beliau diutus dengan membawa kebahagiaan yang besar. Beliau juga menyelamatkan manusia dari kesengsaraan yang besar. Beliau menjadi sebab tercapainya berbagai kebaikan di dunia dan akhirat. Beliau memberikan pencerahan kepada manusia yang sebelumnya berada dalam kejahilan. Beliau memberikan hidayah kepada menusia yang sebelumnya berada dalam kesesatan. Inilah yang dimaksud rahmat Allah bagi seluruh manusia. Bahkan orang-orang kafir mendapat manfaat dari rahmat ini, yaitu ditundanya hukuman bagi mereka. Selain itu mereka pun tidak lagi ditimpa azab berupa diubah menjadi binatang, atau dibenamkan ke bumi, atau ditenggelamkan dengan air”